O-Negative (2016)
Sinopsis
O Negative Series hadir dengan genre drama romantis dan diperankan oleh
La-ongmanee Jirayu sebagai Art, Thanapob Leeluttanakajorn sebagai Puen,
Kao Supassara Thanachart sebagai Foon, Violette Wautier sebagai Prim,
dan Goy Arachaporn Pokinpakorn sebagai Chompoo.
Kisah persahabatan antara lima orang mahasiswa dengan latar belakang yang berbeda. Puen, Art, Chompoo, Foon, dan Prim menjadi sahabat setelah melalui rangkaian kegiatan ospek bersama di kampusnya.
Art yang tidak suka dengan sistem perpeloncoan selalu memberontak dan mengakibatkan teman-temannya dalam masalah. Sedangkan di tempat putri, Chompoo, Foon dan Prim terlibat sebuah pertengkaran.
Walaupun mereka mengawali pertemuan dengan kondisi yang tidak baik, tetapi pada akhirnya mereka berlima menjalin persahabatan.
Foon sejak awal menyukai Puen, begitu pula sebaliknya. Sedangkan Art yang menyukai Prim Lebih memilih untuk menyimpannya karena ingin pertemanan mereka tetap baik.
Dengan berakhirnya kegiatan ospek tersebut, mereka berlima pun menjadi semakin dekat dan menamakan diri sebagai grup O.
Puen dan Foon kemudian mulai menjalani pendekatan secara sembunyi-sembunyi. Awalnya Puen tidak berniat menyembunyikan kedekatannya bersama Foon, tetapi Foon lebih suka menyimpan hubungan tersebut hanya untuk mereka berdua.
Puen yang mulai bingung dengan sikap Foon kemudian menceritakan isi hatinya kepada Art. Namun Art tidak dapat memberi saran apapun, ia hanya menjadi pendengar yang baik bagi sahabatnya.
Puen yang tidak nyaman dengan ketidak jelasan hubungannya dengan Foon menanyakan langsung kepada Foon. Namun Foon tetap tidak memberikan jawaban yang jelas. Foon tidak ingin Puen pergi, namun ia juga tidak ingin terikat kepada Puen.
Suatu hari, Goh yang merupakan salah satu senior mereka, meminta bantuan grup O untuk mendekorasi bar nya. Kejadian mengejutkan terjadi saat peresmian bar tersebut. Goh menyatakan perasaannya kepada Chompoo. Kejadian tersebut memotivasi Puen untuk menyatakan perasaannya secara resmi kepada Foon.
Sepulang dari merayakan ulang tahun Foon, Puen menyatakan perasaannya, tanpa disangka Foon mengungkapkan sebuah rahasia yang membuat Puen merana. Foon menolak Puen karena Foon masih memiliki kekasih. Walaupun Foon berjanji untuk segera mengakhiri hubungan dengan kekasihnya yang bernama Ong Art demi Puen, tetapi Puen sudah terlanjur patah hati.
Seperti biasa, Puen kemudian mencari Art untuk mencurahkan permasalahannya, namun Art tetap tidak memiliki jawaban untuk permasalahan Puen, Art kemudian mengulang nasihat yang sebelumnya dikatakan nya kepada Puen, bahwa menjadi teman sudah cukup bagus. Sejak saat itu, Puen mulai menghindari Foon.
Setelah mereka menyelesaikan tahun pertamanya, Mereka memutuskan untuk mengisi liburan mereka di kampung halaman Art di Kanchanaburi. Tetapi mereka hanya pergi bertiga, Chompoo mendapatkan masalah tepat sebelum pengumpulan tugas akhirnya, sedangkan Foon memilih untuk menghindari Puen.
Selama perjalanan, Puen yang selalu perhatian terhadap wanita meluluhkan hati Prim. Art yang sangat mengenal sahabatnya tersebut mengetahui dengan cepat bahwa Puen sedang mendekati Prim dan itu sedikit melukai hatinya.
Foon memilih menemani kekasihnya untuk mengisi liburannya. Tetapi kemudian Foon memutuskan hubungannya dengan kekasihnya tersebut demi janjinya kepada Puen. Tetapi tanpa sepengetahuan Foon, Puen ternyata sudah berpindah ke lain hati.
Puen kemudian mengencani Prim, walaupun ia belum menyatakan perasaannya secara langsung, tetapi Prim dan Puen menunjukan hubungan mereka kepada para sahabatnya. Kini ada dua hati yang terluka oleh tindakan Puen.
Saat Foon mengabarkan bahwa hubungannya dengan Ong Art telah berakhir, tanpa disangka Puen menampakkan ekspresi tidak perduli. Foon kemudian sangat kecewa dan sedih.
Foon meminta Puen datang untuk menghiburnya, tetapi tanpa disangka, Puen datang bersama Prim. Saat Foon telah mengantar Prim pulang, Foon meyakinkan Puen bahwa ia akan menunggu hingga Puen siap menerimanya kembali. Dengan kejadian tersebut, hubungan mereka berdua kembali baik. Tetapi bukan saja hubungannya dengan Foon yang membaik, hubungannya bersama Prim pun semakin dekat. Foon sebenarnya tau akan hal itu, namun ia lebih memilih untuk menutup mata dan telinganya demi mendapatkan kembali simpati Puen.
Saat pesta penyambutan mahasiswa baru diadakan, mereka semua pergi ke pantai. Foon, kemudian memutuskan untuk berjalan di pantai seorang diri. Puen yang menyadari bahwa Foon tidak ditempat kemudian pergi mencarinya.
Saat bertemu, Foon kemudian menggoda Puen, dan terjadilah hal yang diinginkan (lol..). Kini Puen benar-benar bimbang dengan perasaannya. Sedangkan Foon semakin yakin bahwa Puen akan menjadi miliknya kembali. Puen yang bimbang kemudian menemui Art untuk meminta pendapatnya, apakah ia harus memilih orang yang mencintainya (Foon) atau orang yang dicintainya (Prim). Namun Art menyarankan Puen memilih orang yang benar-benar ia sukai dan lagi-lagi ia berkata bahwa berteman jauh lebih baik dari pada menjalin hubungan spesial.
Kini sikap Puen kepada prim sedikit dingin, ia tidak terlalu antusias saat berada di sampingnya. Namun sikap Puen kepada Foon menjadi berubah, Puen lebih perhatian kepada Foon. Namun saat ibu Prim mengalami kecelakaan, sikap Puen pada Prim kembali manis dan sebaliknya, Puen mulai menghindari Foon.
Sejak kematian ayah Prim, ibu Prim terkadang bertindak seolah-olah suaminya tersebut masih hidup. Puen berencana membawa ibu Prim kepada seorang psikiater kenalannya. Namun Puen kemudian melanggar janjinya kepada Prim demi Foon.
Prim kemudian menunggu Puen di depan rumahnya. Ternyata Puen benar-benar membohonginya. Prim kemudian mengungkapkan perasaannya kepada Puen. Namun kini ia sudah tidak merasakan apa yang dirasakannya sebelumnya karena Puen telah mengecewakannya. Puen yang merasa bersalah kemudian memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Foon.
Saat mendengar bahwa Puen lebih memilih Prim, Foon kemudian meninggalkan Thailand tanpa kabar sedikitpun. Sejak saat itu grup O tidak lagi sama. Puen terus berjuang meluluhkan kembali hati Prim, namun Prim lebih memilih untuk menghindarinya.
Saat hari pertama perkuliahan di mulai, Foon muncul bersama Ong Art. Ia bersikap seolah-olah tidak terjadi apapun dan mereka berlima kembali berteman. Namun Puen tetap menuntut sebuah hubungan kepada Prim, tetapi dengan tegas Prim menginginkan mereka tetap berteman saja.
Dihari ulang tahun Foon kali ini, grup O dibantu Goh menyiapkan sebuah kejutan. Namun saat semua selesai, mereka pergi membantu saat terjadi sebuah kecelakaan mobil. Namun ternyata korban yang terlibat kecelakaan tersebut adalah ibu Prim.
Sejak saat itu, Prim tidak pernah muncul bahkan saat pemakaman ibunya. Saat para sahabatnya mencarinya di rumah, Prim mengatakan bahwa ia sedang bersama sang ibu. Karena tidak dapat menerima kenyataan, Prim berpura-pura bahwa ibunya masih hidup.
Karena khawatir Prim melakukan hal yang tidak diinginkan, Foon dan Chompoo memutuskan untuk tinggal di rumah Prim sementara waktu.
Saat hari terakhir pemakaman, mereka kembali menemui Prim di rumahnya dan mengatakan kenyataan yang harus dihadapi Prim. Akhirnya Prim dapat menerima kenyataan pahit hidupnya.
Tidak terasa kini mereka sudah ditahun terakhir yang mengharuskan mereka magang. Art kemudian magang disebuah studio photo, Prim dan Chompoo magang di sebuah perusahaan penerbitan milik teman ibu Prim, sedangkan Foon dan Puen magang di sebuah rumah produksi.
Karena kini Prim sebatang kara, Foon mengajaknya untuk tinggal bersama. Saat magang, Foon dan Puen mendapatkan masalah yang mengharuskan mereka mencari tempat magang baru.
Mentor Art, Kwan menyarankan Art untuk mengikuti sebuah kompetisi photography karena Art cukup berbakat dalam bidang photography. Art menyanggupinya dan Kwan kemudian mengajari Art seni dalam photography.
Saat Foon menjemput Ong Art di bandara, terkuak bahwa selama ini Ong Art memiliki wanita lain dihatinya. Foon yang merasa marah kemudian meminta Puen untuk menemaninya dan akhirnya Foon mabuk berat. Saat kembali ke rumah, Foon mengatakan rahasia terbesarnya kepada Prim. Ia mengungkapkan hubungannya dengan Puen. Prim kemudian memastikan hal tersebut kepada Puen, dan Puen mengakuinya.
Art mendapatkan tawaran sebagai asisten photography dari Kwan, tetapi pekerjaan tersebut tidak berada di Thailand. Art merasa sedikit keberatan jika harus pindah ke luar negeri, jadi ia belum memutuskan apakah menerima tawaran tersebut atau tidak.
Puen yang masih berharap kepada Prim terus mendekati Prim, dan pada saat Puen berada di rumah Foon untuk membantu skripsi Foon, ia tiba-tiba mencium Prim. Prim tidak mengatakan apapun, ia langsung pergi menjauh.
Puen yang merasa bersalah kemudian mencari Art untuk mencurahkan isi hatinya. Art yang mendengar kisah tersebut merasa hancur dan dengan spontanitas ia memutuskan untuk mengambil pekerjaan yang sebelumnya ditawarkan padanya.
Keesokan harinya, Puen mendatangi rumah Foon untuk bertemu dengan Prim, namun, ternyata Prim baru saja kembali ke rumahnya. Ia memutuskan untuk tinggal kembali dirumahnya.
Saat mereka sedang mengadakan sebuah festival, Puen dan Prim tampil mengisi acara, mereka berduet dan terlihat cukup mesra. Hal tersebut membuat Art semakin tak terkendali. Saat ia akan pulang ia bertemu dengan Ong Art dan memulai pertengkaran.
Keesokan harinya Ong Art mendatangi kampus mereka bersama ibunya untuk melaporkan perbuatan Art. Awalnya berjalan lancar karena Foon datang untuk menjelaskan kejadian sebenarnya. Tetapi semua kacau saat Art tidak dapat menahan emosinya.
Saat hari wisuda tiba, mereka mendapatkan sebuah kartu pos yang Art kirimkan. Ia sengaja mengirimnya ke alamat kampus mereka agar mereka dapat membacanya bersama.
Foon mendapat sebuah rumah sebagai hadiah kelulusannya, ia lantas mengajak grup O untuk berlibur di sana. Foon pergi terlebih dahulu bersama Puen. Karena Prim dan Chompoo masih bekerja, mereka baru akan menyusul ketika pekerjaannya telah selesai.
Saat hari telah senja, baik Prim maupun Chompoo masih belum tiba. Foon lantas menggoda Puen, disaat mereka tengah berdua, Prim datang dan menyaksikan segalanya. Prim kemudian mabuk berat malam itu.
Kini, Foon dan Puen telah resmi menjadi sepasang kekasih. Namun Foon tidak lagi menyembunyikan hubungannya tersebut. Ia bahkan bersikap berlebihan saat berada bersama Prim. Walaupun kini Puen telah memilih Foon, namun ia tetap perduli pada Prim, dan itu membuat Foon kesal.
Sejak saat itu, Prim benar-benar tidak lagi berhubungan dengan Puen. Puen yang merasa bersalah dan merasa telah salah memilih (lagi) tidak henti menghubungi Prim. Hingga janjinya kepada Foon pun ia lewatkan, ia bahkan menghindari Foon.
Puen lebih memilih untuk mencari Prim ke kantornya dari pada menemui Foon. Sejak saat itu akhirnya Chompoo menyadari bahwa rekan-rekannya terlibat masalah. Foon kemudian menunggu Puen di rumahnya dan Akhirnya benar-benar hancur ketika lagi-lagi Puen lebih memilih Prim.
Foon kemudian menghubungi Prim dan meminta untuk bertemu. Prim yang sedang bersama Chompoo kemudian menceritakan masalahnya diperjalanan menuju rumah Foon.
Foon yang sudah mabuk berat kemudian mencurahkan segala perasaan dan rahasianya kepada Prim.
Dihari ulang tahunnya, Foon benar-benar sendiri, tak ada yang datang untuk merayakannya. Ditempat lain, Chompoo dan Prim sedang bekerja. Prim kemudian teringat Foon, ia lantas meminta Chompoo untuk menemaninya sementara ia membereskan pekerjaannya. Namun saat pekerjaan Prim selesai, Puen mendatanginya, ia meminta Prim memberikannya kesempatan sekali lagi, namun prim menolaknya. Foon yang menyaksikan hal tersebut kemudian hilang kendali, ia lantas menampar Prim. Foon kemudian memberi tahu Puen bahwa dirinya tengah hamil.
Keesokan harinya, Prim memutuskan untuk tidak lagi tinggal di Thailand, sedangkan Foon menghubungi Chompoo untuk meminta pil aborsi, namun tentu saja Chompoo tidak menyetujuinya.
Foon yang merasa keputusannya sudah bulat kemudian mengunjungi sebuah klinik, namun Foon kemudian mengurungkan niatnya. Tetapi di perjalanan pulang mereka terlibat kecelakaan. Foon yang mengalami luka parah kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Prim yang tengah berada di bandara mengetahui kabar buruk tersebut dan pergi ke rumah sakit untuk mendonorkan darahnya untuk Foon. Saat dokter berkata bahwa Foon baik-baik saja, Prim kemudian pergi.
Prim menemui Art untuk melupakan kenangan yang menyakitkannya. Art sangat terkejut melihat kedatangan Prim. Prim kemudian menceritakan masalah yang tengah dihadapinya.
Puen yang merasa bersalah kepada Foon, selalu berada di sisinya untuk merawatnya, walaupun Foon menolaknya.
Di tempat lain, Prim akhirnya mengetahui perasaan Art kepadanya. Sedangkan Foon akhirnya memaafkan Puen.
Kisah persahabatan antara lima orang mahasiswa dengan latar belakang yang berbeda. Puen, Art, Chompoo, Foon, dan Prim menjadi sahabat setelah melalui rangkaian kegiatan ospek bersama di kampusnya.
Art yang tidak suka dengan sistem perpeloncoan selalu memberontak dan mengakibatkan teman-temannya dalam masalah. Sedangkan di tempat putri, Chompoo, Foon dan Prim terlibat sebuah pertengkaran.
Walaupun mereka mengawali pertemuan dengan kondisi yang tidak baik, tetapi pada akhirnya mereka berlima menjalin persahabatan.
Foon sejak awal menyukai Puen, begitu pula sebaliknya. Sedangkan Art yang menyukai Prim Lebih memilih untuk menyimpannya karena ingin pertemanan mereka tetap baik.
Dengan berakhirnya kegiatan ospek tersebut, mereka berlima pun menjadi semakin dekat dan menamakan diri sebagai grup O.
Puen dan Foon kemudian mulai menjalani pendekatan secara sembunyi-sembunyi. Awalnya Puen tidak berniat menyembunyikan kedekatannya bersama Foon, tetapi Foon lebih suka menyimpan hubungan tersebut hanya untuk mereka berdua.
Puen yang mulai bingung dengan sikap Foon kemudian menceritakan isi hatinya kepada Art. Namun Art tidak dapat memberi saran apapun, ia hanya menjadi pendengar yang baik bagi sahabatnya.
Puen yang tidak nyaman dengan ketidak jelasan hubungannya dengan Foon menanyakan langsung kepada Foon. Namun Foon tetap tidak memberikan jawaban yang jelas. Foon tidak ingin Puen pergi, namun ia juga tidak ingin terikat kepada Puen.
Suatu hari, Goh yang merupakan salah satu senior mereka, meminta bantuan grup O untuk mendekorasi bar nya. Kejadian mengejutkan terjadi saat peresmian bar tersebut. Goh menyatakan perasaannya kepada Chompoo. Kejadian tersebut memotivasi Puen untuk menyatakan perasaannya secara resmi kepada Foon.
Sepulang dari merayakan ulang tahun Foon, Puen menyatakan perasaannya, tanpa disangka Foon mengungkapkan sebuah rahasia yang membuat Puen merana. Foon menolak Puen karena Foon masih memiliki kekasih. Walaupun Foon berjanji untuk segera mengakhiri hubungan dengan kekasihnya yang bernama Ong Art demi Puen, tetapi Puen sudah terlanjur patah hati.
Seperti biasa, Puen kemudian mencari Art untuk mencurahkan permasalahannya, namun Art tetap tidak memiliki jawaban untuk permasalahan Puen, Art kemudian mengulang nasihat yang sebelumnya dikatakan nya kepada Puen, bahwa menjadi teman sudah cukup bagus. Sejak saat itu, Puen mulai menghindari Foon.
Setelah mereka menyelesaikan tahun pertamanya, Mereka memutuskan untuk mengisi liburan mereka di kampung halaman Art di Kanchanaburi. Tetapi mereka hanya pergi bertiga, Chompoo mendapatkan masalah tepat sebelum pengumpulan tugas akhirnya, sedangkan Foon memilih untuk menghindari Puen.
Selama perjalanan, Puen yang selalu perhatian terhadap wanita meluluhkan hati Prim. Art yang sangat mengenal sahabatnya tersebut mengetahui dengan cepat bahwa Puen sedang mendekati Prim dan itu sedikit melukai hatinya.
Foon memilih menemani kekasihnya untuk mengisi liburannya. Tetapi kemudian Foon memutuskan hubungannya dengan kekasihnya tersebut demi janjinya kepada Puen. Tetapi tanpa sepengetahuan Foon, Puen ternyata sudah berpindah ke lain hati.
Puen kemudian mengencani Prim, walaupun ia belum menyatakan perasaannya secara langsung, tetapi Prim dan Puen menunjukan hubungan mereka kepada para sahabatnya. Kini ada dua hati yang terluka oleh tindakan Puen.
Saat Foon mengabarkan bahwa hubungannya dengan Ong Art telah berakhir, tanpa disangka Puen menampakkan ekspresi tidak perduli. Foon kemudian sangat kecewa dan sedih.
Foon meminta Puen datang untuk menghiburnya, tetapi tanpa disangka, Puen datang bersama Prim. Saat Foon telah mengantar Prim pulang, Foon meyakinkan Puen bahwa ia akan menunggu hingga Puen siap menerimanya kembali. Dengan kejadian tersebut, hubungan mereka berdua kembali baik. Tetapi bukan saja hubungannya dengan Foon yang membaik, hubungannya bersama Prim pun semakin dekat. Foon sebenarnya tau akan hal itu, namun ia lebih memilih untuk menutup mata dan telinganya demi mendapatkan kembali simpati Puen.
Saat pesta penyambutan mahasiswa baru diadakan, mereka semua pergi ke pantai. Foon, kemudian memutuskan untuk berjalan di pantai seorang diri. Puen yang menyadari bahwa Foon tidak ditempat kemudian pergi mencarinya.
Saat bertemu, Foon kemudian menggoda Puen, dan terjadilah hal yang diinginkan (lol..). Kini Puen benar-benar bimbang dengan perasaannya. Sedangkan Foon semakin yakin bahwa Puen akan menjadi miliknya kembali. Puen yang bimbang kemudian menemui Art untuk meminta pendapatnya, apakah ia harus memilih orang yang mencintainya (Foon) atau orang yang dicintainya (Prim). Namun Art menyarankan Puen memilih orang yang benar-benar ia sukai dan lagi-lagi ia berkata bahwa berteman jauh lebih baik dari pada menjalin hubungan spesial.
Kini sikap Puen kepada prim sedikit dingin, ia tidak terlalu antusias saat berada di sampingnya. Namun sikap Puen kepada Foon menjadi berubah, Puen lebih perhatian kepada Foon. Namun saat ibu Prim mengalami kecelakaan, sikap Puen pada Prim kembali manis dan sebaliknya, Puen mulai menghindari Foon.
Sejak kematian ayah Prim, ibu Prim terkadang bertindak seolah-olah suaminya tersebut masih hidup. Puen berencana membawa ibu Prim kepada seorang psikiater kenalannya. Namun Puen kemudian melanggar janjinya kepada Prim demi Foon.
Prim kemudian menunggu Puen di depan rumahnya. Ternyata Puen benar-benar membohonginya. Prim kemudian mengungkapkan perasaannya kepada Puen. Namun kini ia sudah tidak merasakan apa yang dirasakannya sebelumnya karena Puen telah mengecewakannya. Puen yang merasa bersalah kemudian memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Foon.
Saat mendengar bahwa Puen lebih memilih Prim, Foon kemudian meninggalkan Thailand tanpa kabar sedikitpun. Sejak saat itu grup O tidak lagi sama. Puen terus berjuang meluluhkan kembali hati Prim, namun Prim lebih memilih untuk menghindarinya.
Saat hari pertama perkuliahan di mulai, Foon muncul bersama Ong Art. Ia bersikap seolah-olah tidak terjadi apapun dan mereka berlima kembali berteman. Namun Puen tetap menuntut sebuah hubungan kepada Prim, tetapi dengan tegas Prim menginginkan mereka tetap berteman saja.
Dihari ulang tahun Foon kali ini, grup O dibantu Goh menyiapkan sebuah kejutan. Namun saat semua selesai, mereka pergi membantu saat terjadi sebuah kecelakaan mobil. Namun ternyata korban yang terlibat kecelakaan tersebut adalah ibu Prim.
Sejak saat itu, Prim tidak pernah muncul bahkan saat pemakaman ibunya. Saat para sahabatnya mencarinya di rumah, Prim mengatakan bahwa ia sedang bersama sang ibu. Karena tidak dapat menerima kenyataan, Prim berpura-pura bahwa ibunya masih hidup.
Karena khawatir Prim melakukan hal yang tidak diinginkan, Foon dan Chompoo memutuskan untuk tinggal di rumah Prim sementara waktu.
Saat hari terakhir pemakaman, mereka kembali menemui Prim di rumahnya dan mengatakan kenyataan yang harus dihadapi Prim. Akhirnya Prim dapat menerima kenyataan pahit hidupnya.
Tidak terasa kini mereka sudah ditahun terakhir yang mengharuskan mereka magang. Art kemudian magang disebuah studio photo, Prim dan Chompoo magang di sebuah perusahaan penerbitan milik teman ibu Prim, sedangkan Foon dan Puen magang di sebuah rumah produksi.
Karena kini Prim sebatang kara, Foon mengajaknya untuk tinggal bersama. Saat magang, Foon dan Puen mendapatkan masalah yang mengharuskan mereka mencari tempat magang baru.
Mentor Art, Kwan menyarankan Art untuk mengikuti sebuah kompetisi photography karena Art cukup berbakat dalam bidang photography. Art menyanggupinya dan Kwan kemudian mengajari Art seni dalam photography.
Saat Foon menjemput Ong Art di bandara, terkuak bahwa selama ini Ong Art memiliki wanita lain dihatinya. Foon yang merasa marah kemudian meminta Puen untuk menemaninya dan akhirnya Foon mabuk berat. Saat kembali ke rumah, Foon mengatakan rahasia terbesarnya kepada Prim. Ia mengungkapkan hubungannya dengan Puen. Prim kemudian memastikan hal tersebut kepada Puen, dan Puen mengakuinya.
Art mendapatkan tawaran sebagai asisten photography dari Kwan, tetapi pekerjaan tersebut tidak berada di Thailand. Art merasa sedikit keberatan jika harus pindah ke luar negeri, jadi ia belum memutuskan apakah menerima tawaran tersebut atau tidak.
Puen yang masih berharap kepada Prim terus mendekati Prim, dan pada saat Puen berada di rumah Foon untuk membantu skripsi Foon, ia tiba-tiba mencium Prim. Prim tidak mengatakan apapun, ia langsung pergi menjauh.
Puen yang merasa bersalah kemudian mencari Art untuk mencurahkan isi hatinya. Art yang mendengar kisah tersebut merasa hancur dan dengan spontanitas ia memutuskan untuk mengambil pekerjaan yang sebelumnya ditawarkan padanya.
Keesokan harinya, Puen mendatangi rumah Foon untuk bertemu dengan Prim, namun, ternyata Prim baru saja kembali ke rumahnya. Ia memutuskan untuk tinggal kembali dirumahnya.
Saat mereka sedang mengadakan sebuah festival, Puen dan Prim tampil mengisi acara, mereka berduet dan terlihat cukup mesra. Hal tersebut membuat Art semakin tak terkendali. Saat ia akan pulang ia bertemu dengan Ong Art dan memulai pertengkaran.
Keesokan harinya Ong Art mendatangi kampus mereka bersama ibunya untuk melaporkan perbuatan Art. Awalnya berjalan lancar karena Foon datang untuk menjelaskan kejadian sebenarnya. Tetapi semua kacau saat Art tidak dapat menahan emosinya.
Saat hari wisuda tiba, mereka mendapatkan sebuah kartu pos yang Art kirimkan. Ia sengaja mengirimnya ke alamat kampus mereka agar mereka dapat membacanya bersama.
Foon mendapat sebuah rumah sebagai hadiah kelulusannya, ia lantas mengajak grup O untuk berlibur di sana. Foon pergi terlebih dahulu bersama Puen. Karena Prim dan Chompoo masih bekerja, mereka baru akan menyusul ketika pekerjaannya telah selesai.
Saat hari telah senja, baik Prim maupun Chompoo masih belum tiba. Foon lantas menggoda Puen, disaat mereka tengah berdua, Prim datang dan menyaksikan segalanya. Prim kemudian mabuk berat malam itu.
Kini, Foon dan Puen telah resmi menjadi sepasang kekasih. Namun Foon tidak lagi menyembunyikan hubungannya tersebut. Ia bahkan bersikap berlebihan saat berada bersama Prim. Walaupun kini Puen telah memilih Foon, namun ia tetap perduli pada Prim, dan itu membuat Foon kesal.
Sejak saat itu, Prim benar-benar tidak lagi berhubungan dengan Puen. Puen yang merasa bersalah dan merasa telah salah memilih (lagi) tidak henti menghubungi Prim. Hingga janjinya kepada Foon pun ia lewatkan, ia bahkan menghindari Foon.
Puen lebih memilih untuk mencari Prim ke kantornya dari pada menemui Foon. Sejak saat itu akhirnya Chompoo menyadari bahwa rekan-rekannya terlibat masalah. Foon kemudian menunggu Puen di rumahnya dan Akhirnya benar-benar hancur ketika lagi-lagi Puen lebih memilih Prim.
Foon kemudian menghubungi Prim dan meminta untuk bertemu. Prim yang sedang bersama Chompoo kemudian menceritakan masalahnya diperjalanan menuju rumah Foon.
Foon yang sudah mabuk berat kemudian mencurahkan segala perasaan dan rahasianya kepada Prim.
Dihari ulang tahunnya, Foon benar-benar sendiri, tak ada yang datang untuk merayakannya. Ditempat lain, Chompoo dan Prim sedang bekerja. Prim kemudian teringat Foon, ia lantas meminta Chompoo untuk menemaninya sementara ia membereskan pekerjaannya. Namun saat pekerjaan Prim selesai, Puen mendatanginya, ia meminta Prim memberikannya kesempatan sekali lagi, namun prim menolaknya. Foon yang menyaksikan hal tersebut kemudian hilang kendali, ia lantas menampar Prim. Foon kemudian memberi tahu Puen bahwa dirinya tengah hamil.
Keesokan harinya, Prim memutuskan untuk tidak lagi tinggal di Thailand, sedangkan Foon menghubungi Chompoo untuk meminta pil aborsi, namun tentu saja Chompoo tidak menyetujuinya.
Foon yang merasa keputusannya sudah bulat kemudian mengunjungi sebuah klinik, namun Foon kemudian mengurungkan niatnya. Tetapi di perjalanan pulang mereka terlibat kecelakaan. Foon yang mengalami luka parah kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Prim yang tengah berada di bandara mengetahui kabar buruk tersebut dan pergi ke rumah sakit untuk mendonorkan darahnya untuk Foon. Saat dokter berkata bahwa Foon baik-baik saja, Prim kemudian pergi.
Prim menemui Art untuk melupakan kenangan yang menyakitkannya. Art sangat terkejut melihat kedatangan Prim. Prim kemudian menceritakan masalah yang tengah dihadapinya.
Puen yang merasa bersalah kepada Foon, selalu berada di sisinya untuk merawatnya, walaupun Foon menolaknya.
Di tempat lain, Prim akhirnya mengetahui perasaan Art kepadanya. Sedangkan Foon akhirnya memaafkan Puen.
Cast & Character
- Kao Jirayu as Art
- Wautier Violettee as Prim
- Tor Thanapob as Peun
- Thanachart Supassara as Foon
- Koy Arachaporn as Chompoo
Comments
Post a Comment